Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

SMK Negeri 1 Kedawung Anti Narkoba

Narkoba merupakan akronim narkotika dan obat/bahan berbahaya yang terbuat dari bahan kimia maupun alami. Narkoba dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, suasana hati, serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, disuntik, intravena dan lain sebagainya. Begitu kita mendengar kata narkoba, yang ada dipikiran adalah zat-zat berbahaya, barang yang tidak boleh didekati, dan semua persepsi yang merujuk pada keburukan. Sebenarnya narkoba sangat dibutuhkan khususnya dibidang kedokteran. Narkoba menahan rasa sakit saat operasi, sebagai obat bius dan lain-lain. Tapi, karena banyak masyarakat yang menyalah gunakan narkoba maka persepsi bahwa narkoba itu buruk bagi kehidupan mulai muncul. “Dampak utama dari narkoba adalah untuk kesehatan diri sendiri, sulit sekali keluar dari situasi itu jika tidak ada tekad yang kuat dari korban.” Tutur Ibu Wati. Dalam sosialisasi anti narkoba yang dilaksanakan pada hari Senin, 26 November 2018

HUT PGRI dan Guru Nasional

Gambar
Memperingati Hari Ulang Tahun PGRI dan Guru Nasional Pada tanggal 26 November 2018 SMK Negeri 1 Kedawung memperingati hari ulang tahun guru nasional. Alasan diadakannya kegiatan memperingati HUT PGRI ini yaitu untuk memberikan apresiasi kepada guru-guru yang sudah berjasa memberikan ilmunya kepada murid-muridnya. Jadi, kita sebagai murid harus bisa menghargai jasa para guru dan melakukan yang terbaik untuk menghormati guru. HUT PGRI di SMK Negeri 1 Kedawung dimulai dengan upacara bendera dengan petugas guru-guru. Upacara ini diselenggarakan dengan tertib dan hikmat. Setelah upacara selesai dilakukan, acara selanjutnya yaitu diberikannya sertifikat kepada guru-guru yang mendapat nominasi guru terhitz, terdisiplin dan terasik. Acara selanjutnya yaitu diadakannya lomba joget balon yang akan diikuti oleh siswa/i kedawung perjurusan. Lomba ini terdi ri dari dua babak, dan pesertanya maksimal lima orang. Lomba dilakukan dengan sangat meriah dan antusias dari para pesertanya.

Menyongsong Generasi Emas Indonesia

           Generasi emas merupakan istilah yang banyak didengungkan khalayak ramai dari pejabat hingga rakyat, dari gedung megah hingga warung kopi. Generasi emas merupakan harapan sekaligus keresahan. Betapa tidak, remaja yang kini menempuh pendidikan di kelas XI, kelas X, dan ke bawahnya adalah generasi pemegang sabuk emas itu (ataukah sabuk cemas?). Kesiapan menjadi generasi emas bergantung pada bagaimana penerimaan, pemahaman, dan sikap remaja itu sendiri. Emas akan berkilau jika digosok dengan benar, memancarkan aura yang memukau namun emas tinggalah logam yang terbenam dalam lumpur jika tidak mampu mengolahnya. Lalu, bagaimana remaja harus mempersiapkan diri menyongsong harapan gemilang pada masa keemasan itu? Nah! Mari renungkan konsep yang sederhana berikut ini.           Hati berdzikir, otak berpikir, tangan mengukir adalah ungkapan yang penting kita pahami. Istilah tersebut menggambarkan konsep manusia Indonesia yang seutuhnya yakni manusia yang memiliki keselarasan ant