Karya Sastra 2022

 Stop Bullying, Hargai Waktu

 

Kaki mungil milik gadis berkaca mata bulat ini kembali menginjak tempat dimana ia akan menimba ilmu. Setelah berlibur dua minggu lamanya, rasa tenang dan aman kini sirna digantikan dengan perasaan takut yang tiada tara. Kayla, gadis yang terkenal pintar tetapi dipandang sebelah mata karena penampilannya yang selalu dikatakan "culun". Sebelum memasuki area sekolah lebih dalam, Kayla menarik nafas dengan kuat sembari menuntun sepeda menuju parkiran.

"Semoga... hari ini bisa lebih baik dari kemarin," lirih Kayla memandang sekilas bangunan tinggi di depannya.

Kayla masuk sembari merapalkan doa dalam hati tidak lupa tangannya yang terus memegang tali tas erat-erat. Suara bisik dari siswa-siswi di lorong tentu sudah menjadi sarapan setiap pagi hari bagi Kayla.

"Huft... Alhamdulillah, tadi nggak ada Angel," ucap Kayla sambil menduduki bangkunya setelah sampai di kelas.

Mata Kayla menyusuri setiap bangku yang ada, ternyata Angel pun tak ada disini. Ia sedikit bernafas lega mengetahui hal tersebut.

Sebelum mata pelajaran sekolah dimulai ia menyempatkan diri untuk membaca buku yang merupakan salah satu hobinya. Suasana yang begitu mendukung, sorot matahari yang hangat menyentuh sebagian kulit wajahnya serta beberapa burung yang berkicau. Merasa kelas sudah semakin ramai, ia menatap ke arah jam dinding lalu menutup buku yang dibacanya tadi.

"Assalamua'laikum, pagi anak-anak....!" sapa Bu Tia selaku wali kelas kita sekarang.

"Wa'alaikumussalam, pagi juga Ibu....!" jawab siswa maupun siswi yang berada di kelas.

Bu Tia menaruh beberapa kertas di meja lalu kembali menatap seisi kelas. Namun, sebelum Bu Tia membuka suaranya kembali, suara dari luar lebih dahulu tersampaikan.

"Pagi, Bu Tia... maaf saya telat karena macet di jalan," Ujar Angel dengan senyum terpaksanya.

"Pagi Angel, silahkan masuk," Titah Bu Tia.

Angel masuk sembari mengangguk terimakasih. Ingat, ini hanya formalitas. Seperti biasa Angel akan menginjak kaki Kayla dengan sengaja lalu berjalan seolah tidak terjadi apa-apa, Angel tidak mempedulikan Kayla yang kini meringis kecil.

Bel istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu, tetapi Kayla masih setia duduk di kelas tanpa ada niatan untuk pergi ke kantin.

BRAK!

Sebuah suara gebrakan meja membuat Kayla yang sedang asyik membaca buku itu terkejut. Ia sudah menduga siapa yang melakukannya, ya benar dia adalah Angel.

Angel merampas kasar buku yang Kayla baca dan merobeknya beberapa halaman. Hal itu tak luput dari pandangan Kayla, matanya memanas ingin sekali ia meluncurkan air matanya namun ia tahan kuat-kuat.

"HEH CUPU LO JANGAN SOK RAJIN!!" Teriak Angel tepat di depannya.

Kayla meremas roknya. Perasaan takut menggerogoti hati mungilnya. Ingin melawan juga percuma saja pasti ia kalah.

"Mau kamu apa Angel?" tanya Kayla dengan nada lembut juga sedikit keberanian.

Angel menatap tajam Kayla. "Gue mau rebut peringkat satu yang lo dapat."

"Jadi lo harus ajarin gue!" Lanjut Angel membuang pandangannya.

Sontak perkataan Angel itu membuat Kayla tercengang. Katakanlah Kayla sedang bermimpi. Apa benar yang di hadapannya ini seorang Angel? Angel yang selalu membully, mengancam, bahkan mengejeknya kini meminta bantuannya.

Kayla sedikit menyunggingkan senyum. "Boleh."

Satu kata yang meluncur dari bibir Kayla membuat Angel menatapnya dengan tatapan tak percaya. Kayla, gadis yang selama ini ia bully menerima bantuannya.

"L-lo serius Kay?" Pertanyaan itu membuat kepala Kayla mengangguk tanda bahwa Kayla serius dengan ucapannya.

Mata Angel mulai berkaca-kaca. "Gu-gue minta maaf udah robek buku lo, tapi gue janji akan ganti kok. Gue juga mau minta maaf selama ini gue selalu bersikap jahat sama lo, se-sebenarnya gue iri sama lo yang selalu dapat nilai sempurna sedangkan nilai gue ancur."

"Gue cape Kay di tuntut Ayah untuk dapat nilai yang sempurna di kelas. Setiap hari gue berusaha untuk memahami setiap materi tapi tetep aja gue gak bisa," tanpa sadar setetes cairan bening keluar dari pelupuk matanya.

"Mungkin kata maaf nggak bakal cukup buat semua perbuatan yang gue lakuin ke lo, ta-tapi perlu lo tau sikap gue yang kemarin-kemarin itu cuma mau minta bantuan ke lo tapi gengsi," cicit Angel sembari menyeka air matanya.

Kayla hanya bisa menggelengkan kepala, mengapa hanya sekedar meminta bantuan tapi harus dengan cara yang seperti itu? Ah, tak apa mungkin hari kemarin cara Angel memang keliru.

"Kamu tenang saja. Aku udah maafin kamu  kok, lupain aja dan kejadian ini bisa kamu jadikan pelajaran. Soal ayah kamu yang menuntut nilai sempurna-" Sejenak Kayla menjeda kalimatnya.

"Ingat di dunia ini tidak ada yang sempurna, kesempurnaan hanya milik Allah. Jadi kamu berusaha semampu kamu saja dulu baru setelah itu serahkan semuanya sama Allah. Soal hasil Insyaallah kalau kamu berusaha dengan sebaik mungkin, sebisa mungkin, pasti hasilnya juga akan memuaskan. Begitupun sebaliknya."

Jadi, jangan memandang orang dari luarnya saja, tapi pandanglah juga dalamnya, hatinya. Sejahat apapun orang pada kita, jangan membalasnya dengan kejahatan pula, dan pada akhirnya rasa gengsi itu akan membuat kita rugi sendiri. Perlu kembali diingat bahwa jangan pernah menyia-nyiakan waktu yang ada, selagi kamu bisa mengerjakannya di hari itu kerjakanlah dengan cepat tanpa menundanya.

 

- By Tim Sastra Gen 10

Komentar

Unknown mengatakan…
Keren banget dan bagus bisa dijadikan motivasi buat kita semua
rahmaaa mengatakan…
keren banget ceritanya, gasabar nunggu cerita yg lainnya pasti lebih keren
Anonim mengatakan…
keren ceritanya, dari cerita ini juga kita dapet pelajaran contoh nya spt kita harus berbuat baik walaupun orang tsb sudah berbuat jahat kepada kita dan juga jgn pernah malu untuk meminta bantuan kepada orang lain
Anonim mengatakan…
Bagus banget. Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari cerita ini
Sdya mengatakan…
Keren ceritanya
Unknown mengatakan…
Keren ceritanya, banyak pelajaran yang kita dapat
Anonim mengatakan…
keren bangettttt ceritanya
Anonim mengatakan…
sangat amat Gege geming
Anonim mengatakan…
ini cerita nya sangat memotivasi untuk tidak menuntut soal nilai
njmi mengatakan…
Oh ternyata Angel mau minta dibantuin belajar. Kerenn nilai sosialnya tersampaikann🎉🎉.
Anonim mengatakan…
Keren banget ceritanya, banyak pelajaran yang kita dapatkan dari cerita ini
Sfs mengatakan…
Wahh keren banget ceritanyaa, ada pelajaran yang bisa kita ambil..tapi kalau untuk aku sendiri yang orangnya emosian dan dendaman si ga terima ya langsung baikan gitu, minimal tu di jambak dulu rambutnya atau ga siram pakai air dulu, makasih hewjeje
Anonim mengatakan…
Keren banget ceritanya, pesan sosialnya juga dapet banget
Anonim mengatakan…
KERENN BGTT!!!
Unknown mengatakan…
Waww keren cerpennya!
Anonim mengatakan…
KERENNN BANGETTT
Anonim mengatakan…
kerenn bangett ceritanya
Unknown mengatakan…
KERENN!!
Anonim mengatakan…
Kerennn banget ceritanyaa, sukses terus untuk kreabsaa...

Anonim mengatakan…
KERENNN BANGET, SUKSES TERUS!!!
Unknown mengatakan…
kerennnnnnnnnnnnnn bangetttttttttttt, sukses selalu buat kreabsa
Unknown mengatakan…
Wihh kerennn
Anonim mengatakan…
keren kak!!
Anonim mengatakan…
bagus bangett ceritanya
Anonim mengatakan…
Wihhh keren bngt dehhh, ditunggu karya karya selanjutnya yaa, semangat gaesss!!
Unknown mengatakan…
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan…
NoKeren...sukses selalu untuk kreabsaa��
Anonim mengatakan…
WIHH KEREN...SUKSES BUAT KREABSAA
Anonim mengatakan…
Masyaallah keren banget, walaupun ini cerita pendek tapi isi yang ada didalemnya kena banget. MANTAP LAH KREABSA
Anonim mengatakan…
Wihhh keren bgt, cerpen y mudah dipahami trs juga keren cerpen, waaahh mataps abiezzz
Anonim mengatakan…
Wagelazehhh, secepatnya yhh dilanjut. Saya ga suka ni kalo digantung begini

Postingan populer dari blog ini

NADRAN TRADISI CIREBON

Kegiatan In House Training (IHT)

Porseni 2022