NADRAN TRADISI CIREBON
Nadranan
Kalian tahu ga sih apa itu nadranan? Nadranan adalah salah satu budaya yang ada di Cirebon, nadranan sendiri sering diartikan sebagai pesta laut atau perayaan para nelayan atas hasil tangkapnya selama menjadi nelayan. Para sesepuh zaman dahulu sering menyebut nadranan sebagai pesta ulang tahun bagi para nelayan karena acaranya dilaksanakan berulang setiap tahun di laut atau pantai yang sudah memberikan para nelayan kehidupan. Nadranan di Cirebon biasa dilakukan pada bulan September, acaranya dimulai dari saat matahari baru terbit sampai dengan sore hari.
Di dalam acara nadranan, kapal atau perahu para nelayan dihias dengan berbagai macam bunga dan makanan yang disebut juga sesajen agar kapal atau perahu tersebut terlihat indah. Budaya nadranan ini campuran dari budaya Agama Islam dan Hindu. Nadranan ini dipercaya sebagian orang sebagai nazar, arti kata nazar sendiri dalam agama Islam yaitu janji, sebagian orang mempercayai bahwa acara nadranan adalah janji para nelayan, di mana janji harus ditepati. Maka para nelayan menepati janji mereka dengan cara merayakan nadranan untuk setiap tahunnya. Adapun mempersembahkan sesajen ada didalam Budaya Agama Hindu yang di percaya sebagai ritual untuk menghormati ruh leluhur. Jadi didalam perayaan nadranan ini siapa pun diperbolehkan menjadi tamu untuk membantu berkontribusi dalam meramaikan perayaan nadranan tersebut.
Tempat-tempat di kota Cirebon yang biasa dilaksanakan perayaan nadranan adalah di laut Condong, Bondet, Karang Sambung dan masih banyak lagi. Adapun tata cara yang dilakukan dalam acara nadranan ini diantaranya yaitu mempersembahkan sesajen berupa nasi tumpeng, buah-buahan, berbagai jenis minuman yang dapat dikonsumsi seluruh penumpang kapal atau perahu, memberikan suguhan salah satunya yaitu kepala kerbau. Kepala kerbau tersebut selanjutnya akan dibuang atau dilempar ke tengah laut, para leluhur mempercayai bahwa memberikan suguhan kepala kerbau ke tengah laut akan memberikan keamanan dan keselamatan kepada para nelayan saat berlayar mencari kekayaan laut yang dapat menghidupkannya, kemudian menghias perahu dengan berbagai pernak-pernik yang menarik dan mendirikan pinang yang sudah dihias berbagai macam baju, handuk dan alat-alat rumah tangga lainnya serta diiringi dengan musik tradisional seperti genjring, tarling dan lainnya. Biasanya acara nadranan dibarengi dengan pertunjukan wayang kulit selama satu minggu dan tari-tarian di daerah tersebut. Banyak orang yang menyaksikan acara tradisi nadranan ini, mulai dari penduduk setempat, orang orang luar kota, dan wisatawan asing dari berbagai negara.
Ada berbagai mitos di dalam acara nadranan ini, salah satunya adalah jika tradisi ini tidak dilakukan maka penghasilan para nelayan akan berkurang dan keselamatan para nelayan pun akan terancam. Jadi para nelayan setiap tahunnya akan merayakan nadranan tanpa tertinggal. Perlu kalian ketahui bahwa budaya nadranan dilaksanan bukan hanya di kota Cirebon saja di kota Indramayu pun memeriahkan budaya nadranan ini, adapun tempat-tempat dilaksanakannya nadranan di kota Indramayu yaitu Pantai Eretan Kulon, Pantai Eretan wetan, Dadap, Limbangan dan Karangsong. Di kota Indramayu nadranan umumnya dilakukan pada bulan Oktober hingga Desember untuk aturan acaranya sendiri kurang lebih sama dengan nadranan yang ada di kota Cirebon. Di dalam tradisi ini juga memiliki nilai-nilai filosofi yang kuat. Seperti, nilai-nilai religius, bertanggung jawab, kerja keras, cinta tanah air, solidaritas, toleransi, disiplin, kreatif, mandiri, semangat kebangsaan, dan masih banyak lagi.
Jadi sudah pada tahu kan apa itu nadranan? Yuk kita jaga budaya kita agar tetap berkembang dan tidak hilang karena seiring berjalannya zaman yang semakin modern.
-PDA
Komentar
good job kreabsa!
Mantap๐๐ป